Puskesmas Pudak Payung Semarang, Kunjungan Pertama dan Mengubah Paradigma
Berada di Kecamatan Banyumanik, Puskesmas Pudak Payung terhitung jauh dari kawasan Kota Semarang. Meski begitu, aksesnya dapat ditempuh dengan bus Trans Semarang. Dan harus masuk lagi ke dalam, semacam kawasan perkampungan yang berjarak 750 meter dari jalan utama.
Ini adalah kunjungan kedua ke Puskesmas Semarang, Selasa (26/6). Sebelumnya kami pernah berkunjung ke Puskesman Gayamsari pada bulan November 2017 bersama-sama para bloger dalam rangka kegiatan dari Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Kali ini pun sama, yaitu kegiatan dari Dinkes Semarang. Bedanya dengan sebelumnya adalah kami datang dari komunitas yang dikumpulkan oleh Dinkes sejak awal tahun, semacam forum diskusi. Jadi dalam kunjungan, tidak hanya bloger saja yang hadir. Ada beberapa komunitas yang duduk bersama kami saat beraktivitas.
Puskesmas yang besar
Dibanding sebelumnya, Puskesmas Pudak Payung kami rasa lebih besar atau hanya perasaan kami saja. Kedatangan kami siang hari memang tak dapat melihat langsung bagaimana interaksi masyarakat yang sedang berkunjung (berobat).
Sebenarnya kami bisa saja melihat beberapa ruangan untuk mengeksplore, sayang tujuan kami langsung menuju ruang rapat. Dan langsung disambut oleh Ibu Fitri, promotor Kesehatan.
Saat di ruangan rapat, Puskesmas sudah memiliki akses Wifi yang dapat digunakan. Tentu harus menggunakan password saat memakai jaringannya.
Mengubah paradigma tujuan orang datang ke Puskesmas
Sebenarnya, tujuan kunjungan kami datang selain dapat melihat langsung seperti apa Puskesmas Pudakpayung adalah kegiatan rutin yang digelar Dinas Kesehatan untuk komunitas yang telah dibentuk.
Selama di ruangan, dari pihak Puskesmas sudah menyiapkan bahan persentasi menarik dari program yang sudah dijalankan. Seperti Posyandu Remaja hingga aplikasi Asik. Bagian ini kami taruh di halaman berikutnya.
Untuk aplikasi Asik, kami pikir ini adalah terobosan yang menarik. Meski masih terbatas untuk wilayah, aplikasi yang dilaunching bulan April ini membuat mereka bisa disebut Startup Puskesmas.
Dalam kesempatan ini, pimpinan Puskesmas berharap dapat mengubah paradigma masyarakat yang hanya datang saat sedang sakit. Padahal, orang sehat juga perlu mendatangi Puskesmas. Terutama usia produktif.
Puskesmas saat ini sudah banyak memiliki fasilitas yang lengkap. Maka sangat penting mencatat riwayat kesehatan seperti kadar gula, mengukur tensi, berat badan, lingkar perut dan sebagainya.
Seperti semisalnya pengukuran lingkaran perut guna untuk mengetahui besarnya risiko terhadap penyakit kardiovaskuler.
Ibu Fitri
Foto bersama by Dinkes
...Dengan visi 'Mewujudkan Masyarakat Hidup Sehat Secara Mandiri', UPTD Puskesmas Pudak Payung terus berinovasi dan berkembang lebih modern. Kami harap dapat berkunjung kembali di masa depan.
Artikel terkait :
- Kunjungan Bloger Ke Puskesmas Gayamsari
- Lewat Temu Bloger, Dinas Kesehatan Kota Semarang Sosialisasi Program Kesehatan
- Si Cepat, Layanan Mobil Ambulance Gratis di Semarang
- GERBANG KULIAH: Inovasi Kesehatan Lingkungan Demi Mewujudkan Kecamatan Gunungpati Semarang Bebas Sampah Tahun 2020
- Lainnya
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap